Rabu, 20 Januari 2010

Pekerja Sosial Belum Memadai

Idealnya Seorang Pekerja Sosial Hanya Mengurusi Dua Ratus Warga Miskin

BANDUNG, (PR).

Jumlah tenaga kerja terdidik di bidang pekerjaan sosial di Indonesia masih belum memadai. Sampai saat ini baru terdapat belasan ribu pekerja sosial untuk mengurusi masyarakat miskin yang jumlahnya mencapai 32,5 juta orang atau 14,1 persen dari total penduduk Indonesia. Idealnya, seorang pekerja sosial hanya mengurusi sekitar dua ratus warga miskin."Dengan semakin sulitnya kondisi ekonomi bangsa ini, jumlah masyarakat miskin terus bertambah. Sudah seharusnya jumlah sumber daya manusia (SDM) untuk pekerjaan sosial juga ditingkatkan," ujar Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie saat membuka acara Seminar Social Work Update "Pendidikan dan Praktik Pekerjaan Sosial di Indonesia" di Kampus Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung, Jumat (15/1).

Selain jumlahnya harus ditambah, tutur Salim, kualitas SDM pekerja sosial yang ada juga harus ditingkatkan. Hal ini terkait dengan perkembangan kondisi masyarakat miskin yang penuh dinamika dan memerlukan berbagai pendekatan dan metoda baru guna penyelesaian masalah-masalah di dalamnya. "Kondisi masyarakat terus berubah, jadi kita tidak bisa terus menggunakan metode yang sama secara teoretis, karena metode pengentasan kemiskinan yang baik justru diiptakan berdasarkan kondisi yang terjadi," ucapnya.Untuk itu, Salim berharap perguruan tinggi dapat memaksimalkan peran mereka yang sangat penting dalam mencetak tenaga kerja terdidik di bidang pekerjaan sosial. "SDM yang kita butuhkan tidak hanya harus memiliki jiwa sosial, tetapi juga punya landasan keilmuan yang memadai. Kita harus terus mendorong perguruan tinggi di mana pun untuk menyumbangkan pemikiran dan mencetak SDM berkualitas untuk mengentaskan segala masalah sosial yang terjadi di negara ini," ujarnya.

Salim optimistis dengan ketersediaan SDM yang memadai, keterbatasan anggaran yang selalu menjadi kendala pengentasan masalah sosial di Indonesia bisa diatasi. "Untuk masalah sosial, perlu program yang baik dari hasil pemikiran yang baik. Sementara program juga butuh anggaran yang tidak sedikit. Namun saya optimistis dengan SDM yang andal dan pengawasan yang ketat, anggaran yang ada bisa tepat sasaran dan terus mengurangi angka kemiskinan di negara ini," tuturnya.Salim menambahkan, Kementerian Sosial RI menargetkan penurunan jumlah masyarakat miskin dari 14,1 persen saat ini sampai delapan atau sepuluh persen pada 2014. "Untuk mendukung pencapaian target tersebut, pemerintah sudah mengalokasikan sekitar Rp 3,6 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pengentasan kemiskinan dan masalah sosial lain pada 2010," katanya.

Sementara itu, Pembantu Ketua I Bidang Akademik STKS Edi Suharto dalam materi seminarnya mengemukakan, kajian-kajian para pekerja sosial tanah air saat ini masih terbatas pada penelitian sosial umum atau pendekatan sosial biasa dalam merespons permasalahan psikososial. Sementara permasalahan yang ada juga masih global seperti pengangguran, kemiskinan, kekerasan terhadap anak, atau derita korban bencana alam," katanya menjelaskan. (A-178)***

Comments :

0 komentar to “Pekerja Sosial Belum Memadai”


Posting Komentar